Kerajaan Usmani Turki mewariskan begitu  banyak karya arsitektur bersejarah. Masjid, gedung, sekolah hingga  jembatan yang dibangun pada era kejayaan Usmani pada abad ke-16 M itu  menjadi saksi bahwa Islam menguasai bidang arsitektur dan sudah memiliki  arsitek-arsitek ulung.
![]()  | 
| Interior View of Selimiye Mosque | 
Sederet bangunan bersejarah warisan  Daulah Usmani itu tercatat merupakan karya Mimar Sinan (1489 M – 1588  M). Dialah arsitek Muslim termasyhur abad ke-16 M. Setengah abad masa  hidupnya diabdikan untuk dunia arsitektur Islam. Selama masa hidupnya,  tak kurang dari 476 struktur arsitektur telah diciptakan Sinan.
![]()  | 
| Exterior view of Selimiye Mosque | 
 Sinan merupakan arsitek kepala pada kesultanan Usmani dan insinyur tekniksipil untuk sultan Salim I, Sulaiman I, Salim II, dan Murad III. Selama empat periode kepemimpinan para penguasa itu, Sinan bertanggung  jawab untuk membangun dan mengawasi setiap pembangunan di Kesultanan  Ottoman.Masjid Salim di Edirne serta Masjid Sulaiman di Istanbul merupakan masterpeice sang arsitek ulung. 
Mimar terlahir pada 15 April 1489 M di sebuah kota bernama Ağırnas (sekarang Mimarsinanköy) dekat Kayseri di Anatolia yang dikuasai oleh Sultan Salim II. Saat lahir, ia menganut agama Kristen. Salah satu impian Sinan muda adalah bersekolah di Imperial Enderun College yang terdapat di Istana Topkopi.
 Sinan tidak diterima di sekolah tersebut, ia bersekolah di Ibrahim Pasha School yang dikelola Grand Vizier Ibrahim Paşa. Kemungkinan dia memeluk agama Islam dan mendapat nama Sinan saat bersekolah disana.
Pada awalnya ia mempelajari ilmu perkayuan dan matematika. Tetapi ambisinya yang besar membuatnya dipercaya sebagai asisten bagi arsitek terkemuka. Dan dari situlah dia mempelajari tentang arsitektur. Setelah 3 tahun, ia menjadi arsitek yang terampil.
Pada saat yang bersamaan, Sinan mengikuti latihan wajib militer di Kesultanan Usmani selama enam  tahun. Dia lalu bergabung dalam Korps Janissary. Menurut beberapa  sumber, Sinan menyaksikan peristiwa penaklukkan Belgrade oleh Usmani  Turki. Dalam perang Mohak, Sinan menjadi anggota kavaleri.
![]()  | 
| Exterior View of Suleiman Mosque | 
Sinan lalu dipromosikan menjadi kapten  pengawal istana. Tak lama kemudian, dia memimpin korps infanteri  perwira. Lalu dia ditugaskan di Austria untuk memimpin pasukan. Sinan  pun sangat mahir menembakkan meriam. Sebagai seorang yang juga menguasai  arsitektur, dalam menembak Sinan mempelajari struktur terlemah untuk  meruntuhkan sebuah bangunan.
Pada 1535 M, Sinan ikut serta ke Baghdad  sebagai komandan pasukan istana. Dua tahun kemudian, dia juga bergabung  dalam ekspedisi ke Corfu, Apulia hingga ke Moldavia. Selama masa  ekspedisi militer itu Sinan tak hanya dikenal sebagai penembak jitu,  namun juga seorang arsitek yang terampil dan ahli.
![]()  | 
| Interior View of Suleiman Mosque | 
Saat pasukan Usmani menguasai Kairo, Sinan dipromosikan sebagai pimpinan  arsitek. Dia diberi hak khusus untuk merobohkan bangunan-bangunan di  kota yang ditaklukan – tentunya yang tak sesuai dengan rencana kota.  Saat bertugas di Timur, Sinan ikut membangun benteng pertahanan dan  jembatan. Salah satunya jembatan menuju Danube.
Sinan juga begitu ahli mengubah arsitektur gejera menjadi masjid.  Bahkan, pada 1535 M, dia sempat membuatkan kapal untuk tentara dan  pasukan meriam yang akan melintasi Danau Van. Ketika Aelebi Latfi Pasha  menjadi Grand Vizier pada 1539 M, Sinan diangkat menjadi arsitek di  Istanbul. Inilah awal kariernya sebagai arsitek sebenarnya.
Tugas utama yang harus diembannya adalah  mengawasi pembangunan dan masuknya barang-barang di Kesultanan Usmani.  Selain itu, Sinan juga bertanggung jawab untuk mendesain dan membangun  sarana publik seperti, jalan, irigasi atau saluran air, dan jembatan.  Kewenangannya semakin besar setelah diangkat menjadi Ketua arsitek  istana.
Di awal kariernya sebagai arsitek, Sinan  banyak berhubungan dengan pembangunan arsitektur kubah tradisional.  Sebagai seorang tentara sekaligus, pendekatan arsitekturnya lebih pada  sudut pandang empiris dibandingkan teoritis. Dia lalu mulai  bereksperimen dengan desain dan teknik struktur kubah tunggal dan banyak  kubah.
Sinan mencoba menghasilkan sebuah  geometri baru yang murni, sebuah rasionalitas dan integritas spasial  dalam desain dan struktur masjid. Lewat upaya itu, dia menunjukkan  kreativitas dan harapannya untuk menciptakan sebuah kesatuan ruang yang  jelas. Sejak itu, Sinan juga mulai mengembangkan serangkaian kubah yang  bervariasi.
Kubah dan lengkungan yang didesain  membengkok. Namun, dia menghindari elemen-elemen curvilinear dalam  desainnya. Sinan lebih memilih mengubah lingkaran kubah ke dalam sebuah  segi-empat , persegi enam, atau sistem persegi delapan. Sinan memang  dikenal amat jenius dalam mengorganisasi ruang dan penciptaan resolusi  tegangan lewat desain. Sinan tutup usia pada 17 Juli 1588 M.






0 komentar:
Posting Komentar